Siapakah setan?
Setan atau Diabolos dalam bahasa yunani, atau iblis dalam
terjemahan alkitab bukanlah oknum yang berwajah manusia dan berbadan kambing,
sesuai imajenasi popular. Dalam kerajaan Babilon, setan adalah seseorang
fungsionaris raja. Tugasnya adalah menjelajah seluruh kerajaan untuk mengawasi
kelakuan para kepala daerah dan disinyalir kepada raja, sambil mengusullkan
strategi yang perlu diterapkan supaya sang raja sukses. Dari tahun 538 s/d 333
sebelum masehi. Israel dijadikan bagian kerajaan Babilon. Jejak-jejak
pengaruhnya dapat ditemukan dalam kitab ayub dimana Yahwe digambarkan sebagai
raja dan setan di sana sebagai funsionarisnya.
Setan menawarkan diri sebagai partner Yesus.
Padang gurun menggambarkan medan perjuangan hidup. Yesus
hendak menegaskan kriteria yang ia pegang dalam menjalankan misi-Nya sebagai
mesias. Setan tahu bahwa Yesus adalah anak Allah, maka dia menghadap Yesus
dengan penawaran yang menawan, “Anda adalah Mesias yang dinantikan dunia dan Anda mau mengorganisir kerajaan Allah
di bumi ini, yaitu, mengubah tata
kehidupan masyarakat di bumi ini. Saya bisa bantu, untuk mengorganisir Kerajaan
Allah di bumi ini, Anda butuhkan uang, prestige dan kuasa, maka
pertama-tama : Manfaatkan daya ilahi
Anda “agar batu-batu ini menjadi roti”, yaitu, agar Anda menjadi kaya harta dan uang, kedua : Manfaatkan
daya ilahi Anda untuk membangun prestige
Anda di depan dunia : jatuhkanlah diri-Mu dari bubungan Bait Allah.”
Menurut tradisi Yahudi Sang Mesias akan mempertontonkan suatu aksi spektakuler justru
di bubungan Bait Allah. Maka : jika Anda
mau meraih sukses sebagai mesias, jagalah gengsi!
Jika perlu injaklah nama dan hak orang.
Ketiga Aku bantu dengan memberi Anda kuasa atas sistem ekonomi dan
politik sedunia, asal “ada pengertian”, Anda harus menyembah aku! (Harus ikut
logika mammon).
Akan tetapi
Yesus menegaskan criteria-Nya
sendiri. Dari pada mengejar harta, Yesus
memilih berbagi apa yang ia miliki untuk memperkaya manusia. Dari pada
mengejar gengsi, Yesus memilih menjadi yang terkecil. Dari pada berkuasa, Yesus memilih menjadi pelayan semua orang. Sebab tidak ada kompromi antara logika dunia
yang digerakkan oleh egoisme dan logika kerajaan Allah yang digerakkan oleh
pelayanan kasih.
Angka 40 berarti ‘sepanjang hidup’
Sepanjang hidup Yesus ditawari logika dunia. Pada gilirannya
setan itu adalah Petrus, orang Farisi dan ahli taurat. Dalam Injil Setan itu
adalah manusia yang melawan logika Yesus.

Tidak ada komentar:
Posting Komentar